KURKUMIN KUNYIT
KURKUMIN PADA KUNYIT
created by Rizky Kurnia ITP-FTP UB
Sifat Kimia Dan Stabilitas Kurkumin
Kurkuminoid dikenal sebagai zat warna kuning yang terkandung dalam rimpang. Kenyataan menunjukkan bahwa kurkumin yang diperoleh dari rimpang kunyit selalu tercampur dengan dengan senyawa analognya yaitu demetoksi kurkumin dan BIS demetoksi kurkumin. Campuran ketig senyawa tersebut dikenal dengan kurkuminoid.
Kurkumin mempunyai rumus molekul C23H2006 dengan BM 368,37 serta titik lebur 183°C, tidak larut dalam air dan eter, larut dalam etil asetat, metanol, etanol, benzena, asam asetat glasial, aseton dan alkali hidroksida (Kiko, 1983)
Kurkumin merupakan senyawa yang peka terhadap lingkungan terutama karena pengaruh ph dan suhu, cahaya serta radikal-radikal.
Ph dan suhu
Sifat kurkumin yang menarik adalah perubahan warna akibat perubahan ph lingkungan. Dalam suasana asam kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Hal terrsebut dapat terjadi karena adanya sistem tautomeri pada molekulnya. Untuk mendapatkan stabilitas yang optimum dari sediaan kurkumin maka pH nya dipertahankan kurang dari 7. Pada pH lebih dari 7 kurkumin sangat tidak stabil dan mudah mengalami disosiasi (Tonnesen dan Karlsen, 1985)
Cahaya
Sifat kurkumin yang penting adalan sensitivitasnya pada cahaya. Kurkumin akan mengalami dekomposisi jika terkena cahaya. Produk degradasinya yang utama adalah asam ferulat, aldehid ferulat, dehidroksinaftalen, vinilquaikol, vanilin dan asam vanilat.
Radikal hidroksil
Kurkumin memperlihatkan kepekaan terhadap radikal bebas sebagai contoh kurkumin dapat bereaksi selama atom H dilepas atam radikal hidroksil ditambahkan pada molekul kurkumin. Pengurangan sebuah atom H menghasilkan pembentukan radikal kurkumin yang terdekomposisi atau menjadi stabil dengan sendirinya (Van der Good, 1995)
Makasih ya…tulisannya berguna banget.
Mas,tp mau tau dong sumber tulisannya dari mana…. lagi ngumpulin bahan – bahan buat skripsi tentang kurkumin..terima kasih…
11 Februari 2011 pukul 14:13
tulisannya sangat menarik…singkat dan jelas sekali…kalo boleh tanya, jika ingin mensintesis zat kompleks dari kurkumin dengan senyawa logam..lebih aman dan baik menggunakan logam apa ya? terimakasih
5 Maret 2011 pukul 18:18
mas,,,sy mau tanya…
skripsi sy kn tentang pembuatan tablet effervescent ekstrak temulawak…sementara kurkumin itu sendiri sifatx tidak larut dlm air….
ada saran g mas?tlg d blz…
thx before
13 April 2011 pukul 00:47
iya,,kurkumin bukan tidak larut sepenuhnya dalam air tapi sifatnya semipolar atau tidak larut dengan sempurna dalam air tapi masih dapat larut..jumlah kurkumin juga tidak sebanyak yang dibayangkan masyarakat awam saat diekstrak,mungkin dari berapa kg hanya jadi berapa mililiter saja..nah,,menurut saya proporsi kurkumin anda yang jauh lebih kecil dari proporsi keseluruhan tablet tidak akan tampak mempengaruhi tampilan fisik produk anda, apalagi setelah dilarutkan dalam air saya rasa tak akan banyak mrubah penampakannya..hanya perlu dijaga supaya aktifitas antioksidan kurkmin ini agar tetap tinggi..
13 April 2011 pukul 08:50
lalu gmn caranya utk mempertahankan biar aktifitas antioksidannya tetap tinggi?
30 Januari 2012 pukul 12:52
mau tanya mas ,kalo pengaruh kurkumin terhadap pemanasan bagaimana ya,, trims
23 Mei 2011 pukul 20:46
thanks for this writing..
I`m in doing a task, and it helps..
success more then! ^^
19 Oktober 2011 pukul 15:29
mas mau tanya ,, bagaimana reaksi kurkumin bila direaksikan dengan span 80 yang sifatnya hidrofilik juga tween 80 yang sifatnya hidrofobik?? tlg di bales ya
_thanks
21 September 2012 pukul 13:19
mas.. kenapa pada saat bereaksi dengan basa (air sabun) warna kunyit berubah jadi merah?
apa yang terjadi pada kurkumin, dan bagaimana reaksinya?
10 April 2013 pukul 21:38
kurkumin punya sifat asam, kalau terkena sifat basa dari sabun pasti merah..
11 April 2013 pukul 20:19